interaksi sosial

Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin menyukai hidup sendiri, kecuali dengan kondisi tertentu, dan alasan tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial melakukan hubungan antara individu yang sate dengan individu yang lain dan akibat saling berhubungan tersebut terjadi saling pengaruh dan memengaruhi yang disebut interaksi sosial.
Tuhan telah menciptakan kita sebagai mahkluk yang berakal yang mampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Kita harus menggunakan akal sehat dalam bertindak. Dengan akal dan pikirannya manusia mampu untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya haik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, dalam kaitannya dengan orang banyak dibuat suatu aturan agar bisa teratur dan tertib dalam bertindak. Aturan-aturan dalam bertindak tersebut adalah norma yang dijadikan sebagai pedoman.
Ada berbagai macam tindakan yang dilakukan di dalam masyarakat. Di antaranya sebagai berikut:
1. Tindakan rasional instrumental, yaitu tindakan yang dilakukan seseorang berdasarkan akal dan rasio dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Tindakan berorientasi nilai, yaitu tindakan yang berorientasi pada suatu nilai tertentu dengan menitikberatkan pada cara atau proses bagaimana mencapai tujuan tersebut. Tindakan tersebut biasanya dikaitkan dengan nilai-nilai dasar yang hidup di masyarakat seperti nilai religi.
3. Tindakan tradisional, yaitu tindakan yang sudah merupakan kebiasaan masyarakat tanpa menyadari alasannya mengapa tindakan itu harus dilakukan.
4. Tindakan afektif, yaitu tindakan yang sebagian besar dikuasai perasaan atau emosi yang berlebihan tanpa pertimbangan akal budi. Tindakan ini sering kali dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan tanpa kesadaran penuh. Tindakan ini akan lebih tidak terkendali jika dilakukan di tengah-tengah massa, seperti luapan mardh yang membabi buta, dan rasa gembira yang berlebihan.
Setiap kita melakukan suatu tindakan sosial atau berinteraksi dengan siapapun dan di manapun tetap kita harus berpedoman pada nilai dan norma yang berlaku, seperti norma agama, norma adat, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma kebiasaan, dan norma hukum.

Menurut Roucek dan Warren, interaksi adalah masalah pokok karena merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi dapat terjadi antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Dengan melakukan interaksi, seseorang dapat berkenalan, bekerja sama, berorganisasi, bersaing, dan bahkan dapat menimbulkan konflik.
Dalam proses sosial, interaksi terjadi apabila memenuhi kriteria atau persyaratan yaitu:
adanya kontak sosial;
adanya komunikasi.
Komunikasi berhasil apabila pesan sampai kepada komunikan dan terjadi perubahan sikap dan perilaku. Pengertian kontak sosial berasal dari bahasa latin “con” atau “cum” yang berarti sama-sama dan “tanggere” yang artinya menyentuh. Namun, pengertian kontak sosial pada zaman teknologi yang telah maju ini tidak berarti hanya terjadi kontak langsung saja, tetapi dapat terjadi pada kontak tidak langsung. Misalnya melalui media teknologi informasi.
Kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Kontak primer, yaitu terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung seperti, tatap muka, berjabat tangan, Baling tersenyum, main mata, dan lain-lain.
2. Kontak sekunder, yaitu kontak tidak langsung memerlukan perantara, seperti menelepon, dan berkirim Surat.
Komunikasi dapat terjadi apabila memenuhi lima syarat, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya komunikator yaitu orang yang memberikan pesan.
2. Adanya komunikan yang menerima pesan.
3. Adanya pesan yaitu materi yang disampaikan.
4. Adanya media yaitu sarana untuk menyampaikan pesan.
5. Adanya efek yaitu akibat yang timbul dari pesan yang diterima oleh komunikan.

Faktor yang mendorong terjadinya proses interaksi sosial adalah sebagai berikut.
1. Imitasi yaitu suatu tindakan meniru orang lain. Seseorang dapat mengimitasi sesuatu apabila ada sikap menerima, sikap mengagumi dan sikap menjunjung tinggi apa yang diimitasinya.
2. Sugesti merupakan suatu anjuran tertentu yang melahirkan suatu reaksi langsung tanpa berpikir rasional karena individu yang menerima sedang dilanda emosi. Sugesti adalah pendapat, saran, pandangan atau sikap yang diberikan seseorang kepada orang lain dan diterima tanpa adanya daya kritik.
3. ldentifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang yang dikagumi atau orang yang diidolakan.
4. Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang ikut merasakan apa yang dialami oleh orang lain, seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Dalam proses ini, perasaan memegang peranan penting.
5. Empati merupakan simpati yang mendalam yang dapat memengaruhi psikis atau kejiwaan seseorang dan juga berpengaruh pada keadaan fisiknya. Hal ini terjadi karena faktor kedekatan antara orang yang memengaruhi dan yang dipengaruhi.

Tinggalkan komentar